Damai itu indah gan…


18 desember 2011 seminggu lagi menjelang hari natal dan dilanjutkan malam tahun baru. Aku seorang muslim tapi aku selalu menghargai arti sebuah perbedaan. Posisi seluruh manusia itu sama, sama-sama sedang mencari sebuah kebenaran aku meyakini bahwa islam adalah agama yang aku percayai insya allah hingga akhir hayatku. Tapi tidak semua orang meyakini apa yang aku anut, disinilah pentingnya kita belajar pelajaran PPKN dulu sewaktu SD. Salah satu yang diajarkannya yaitu pentingnya kita saling menghargai dan menghormati sebuah perbedaan. Dan ini lah yang sedang aku lakukan.
Hari ini di dalam kamarku yang juga menjadi ruang kerjaku, aku terbaring lemah, kebetulan penyakit maagku kambuh kemarin malam. Jadi ku putuskan seharian ini aku mengurung diri di kamarku, sesekali aku keluar hanya untuk makan, mandi dan berwudhu. Ibuku tidak kuberi tahu bahwa aku sedang sakit yang ada bisa-bisa aku diceramahi seharian. Jadi lebih baik aku dikamar saja.
Saat sore hari dari kamar ku, aku mendengar suara nyanyian, tidak tahu mereka sedang menyanyikan lagu apa, tapi aku ingat tetanggaku disebelah kiri rumahku penganut nasrani yang aku tau mereka orang batak, aku tidak begitu akrab dengannya bisa dibilang aku ini orang rumahan keluar kalau memang ada perlunya. Kembali kesuara itu. Dulu aku memang pernah mendengar nyanyian mereka kalau di kira-kira lebih dari satu orang yang bernyanyi karna suaranya begitu lantang, hingga terdengar sampai ke kamarku. Tidak lama kemudian waktu azan pun berkumandang. Dari sebelah kanan rumahku tidak jauh terdapat sebuah mushola kecil jika waktu solat telah datang suara azan memenuhi seluruh rumahku termasuk di kamarku. Karna mushola itu menggunakan TOA jelas suaranya akan lebih jelas walau jarak nya tidak tidak sedengat tetanggaku yang sedang berdoa ini.
Dari sini aku seperti mendengar suara yang saling bersautan dari arah sebelah kanan dan kiri, terdengar begitu aneh ditelingaku. Suara azan penanda waktu magrib dan suara nyayian orang-orang nasrani yang sedang berdoa. Walau begitu aku coba untuk berfikir positif karena sebelumnya banyak konfik antar agama. Dengan mendengar ini aku menyadari bahwa perbadaan itu indah saling menghargai dan menghomati tanpa adanya kekerasan didalamnya. Setiap manusia berhak memiliki kepercayaan mereka masing-masing. Beda kepala maka berbeda pula cara pandangannya dari sinilah perlunya menjadi orang yang open minded setiap agama pasti mengajarkan sebuah kebaikan. Kalau ada agama yang merugikan orang lain atau merusak bisa dikatakan agama itu sesat. Bukankah ini salah satu kebanggaan Indonesia begitu banyak agama, suku dan budaya tapi kita tetap bisa hidup dengan damai. Perbedaan menjadikan Negara ini penuh dengan warna.  Karna adanya perbedaan inilah menjadikan hidup kita jadi lebih indah!.
Share

Bermimpilah!.. Selagi mimpi itu Gratis


Dulu aku bukanlah seorang pemimpi seperti saat ini, hidup begitu terasa flat cuma mengikuti kemana air mengalir  tidak ada tujuan yang jelas, hanya mengikuti kemana saja tempat yang menyeretnya. Tapi sekarang berbeda begitu baaanyyaaakkk keinginan yang ingin diwujudkan walau tidak tahu bagaimana caranya, tapi jangan dirisaukan karna mimpi itu GRATIS semua orang suka dengan sesuatu yang gratis jadi bermimpilah sepuasnya. Kadang aku sendiri takut jika keinginanku tidak satupun yang terwujud, bagaimana kalau aku tidak sanggup menerimanya, bagaimana jika aku malah terpuruk dalam kesedihan, Ya Allah tolong kuatkan hati ini dan kokohkan iman ini. Hasbunaullah wa ni’mal wakil ni’mal maula wa’nimannasir …
Tidak terfikir di pikiranku bercita-cita menjadi seorang businesswoman rasanya terlalu tinggi, terfikirkan pun tidak apalagi membanyangkannya. Sedih bercampur kesal disaat orang lain membangun cita-cita mereka tapi aku tidak tau ingin jadi apa nanti, padahal begitu banyak profesi tidak satupun aku pilih, menyesal rasanya kenapa tidak dari dulu aku bermimpi setinggi-tingginya. Ya Sudahlah tinggalkan masa lalu tapi perbaiki sekarang ini biarkan masa laluku menjadi pelajaran ku. Masih banyak tugas yang sedang manantiku menggapai impianku dan membahagiakan orang tuaku. Tidak akan ada habisnya jika kita selalu mengenang penyesalan karena penyesalan memang selalu datang belakangan, ini saatnya membuat plan.
Saat-saat tahun akhir kuliah aku mulai merancang sebuah rencana kerja pada awalnya karena aku lulusan perbankan maka sebagai menjadi karyawan bank adalah targetku. Tapi begitu aku magang disebuah bank keinginan itu hilang, entah kenapa pekerjaan sebagai pegawai kantoran membuatku bosan setiap hari aku sudah tau harus melalukan apa dan terus berulang hingga selesai magang, bisa dibilang aku tipe orang yang gampang bosan ingin melakukan sesuatu yang baru. Kebetulan saat itu sebutan seorang entrepreneur sedang marak-maraknya. Maka aku pun sibuk mencari sesuatu yang bisa aku jual, keren rasanya jika aku punya brand ku sendiri, sampai akhirnya aku punya sesuatu yang bisa aku jual. Aku senang dengan semua yang berhubungan dengan kerajinan tangan, baik itu menggambar, merangkai, melukis rasanya jika sudah bergelut dengan itu waktu terasa begitu cepat. Aku sudah dapatkan passion ku.
Tanggal 20-11-2011. Tanggal cantik inilah yang kupilih untuk memulai  berbisnis online, dengan bermodalkan nekat, semangat aku, teman-teman yang mendukungku, serata ikut andil keluargaku, aku mulai semua ini mulai dari NOL. Memang masih blm lama aku merintis usaha ini. tapi aku sudah bisa merasakan bahwa mencari uang itu ternyata SULIT, semua tidak semudah yang aku bayangkan selama ini dan apa yang aku tonton di TV bahwa peluang untuk membuka bisnis online itu sangat luas dengan peluang yang besar. Ternyata semua memang harus ada pengorbanan yang besar pula didalamnya, walaupun masyarakat sudah banyak yang dapat mengakses internet tapi tidak semua orang yang percaya ini nyata atau tidak. Wajar jika masyarakat berfikir seperti itu mereka berhati-hati jika yang mereka temui itu penipuan, aku pun tidak bisa berbuat banyak untuk masalah itu.
Setidaknya aku sudah melakukan sesuatu yang aku anggap itu besar ketimbang aku tidak melakukan apa-apa, mungkin ini yang namanya “Tidak ada jalan yang semulus sutra”. Ya, ini hanya penghalang bagiku, kenapa harus ku risaukan rezekiku ada di tangan Allah sekarang bagaimana aku bisa mendekatkannya dengan ku. Tidak mungkin itu datang dengan mudahnya jika aku tidak berusaha untuk meraihnya. Aku hanya bisa berikhtiar agar semua urusanku dipermudah. Dan aku bisa melewatkan masalah-masalah yang menghadangku. Alhamdullilah aku tidak sendiri allah selalu disisiku, teman-teman dan keluargaku. I LOVE YOU ALL….
Share

Ibu ku...

"Seorang anak yang di tinggal Mati Ibunya, dia begitu merindukan sang IBU,dan dia melukiskan gambar sang IBU di lantai dengan tangan terlentang, seolah-olah sang ibu memberikan tanggannya untuk bantal anaknya, hanya itu yang bisa di lakukan".

Sejenak hati ku kaku melihat ini,  seketika aku teringat dengan ibuku
Ya Allah betapa bersyukurnya aku, ibuku ada didekatku satu atap denganku tanpa kekurangan suatu apapun.
Ya Allah betapa nikmatnya hidupku aku masih bisa mencium harum ibuku dan mengusap wajahnya.
Ya Allah terimakasih Kau masih memberikannya waktu untuk bisa melihat anak-anaknya tumbuh dewasa.
Ya Allah berikanlah ibuku kesehatan yang sempurna, dan panjangkanlah umurnya agar aku dapat membahagiakannya.
Ya Allah tak terbalas jasanya membesarkan kami, maka berikanlah dia tempat teristimewaMu.
Ya Allah ampunilah dosanya, bahwa sesungguhnya Kaulah sang maha Pengampun.
Ya Allah hanya kepadaMu aku memohon, dan hanya kepadaMu lah aku meminta pertolongan
Ya Allah pada Mu tempatku mangadu, kabulkanlan permohonan ku ini.....
AMIN YARABBAL ALAMIN



Share

Kenapa harus pacaran?

                Selesai kuliah dari Unand aku balik ke kota asalku Jakarta, sebenarnya aku berdarah padang kedua orang tuaku asli darah minang tapi karena suatu alasan akhirnya aku kuliah di padang. Universitas andalas tepatnya aku kuliah, sedikit cerita tentang kampusku harus ku akui dari beberapa kampus besar dijakarta atau kampus yang pernah ku datangi inilah kampus yang ku suka dari sini aku bisa melihat seluruh pemandangan kota padang karena letaknya yang berada di bukit, sejuk dengan rimbunnya pohon yang tertata rapih dan bercampurnya udara segar dari pepohonan dengan panasnya daerah katulistiwa, banyak cerita yang terjadi disana senang, sedih, pahit, susah semua bercampur menjadi untaian-untaian cerita hidupku, termasuk kisah cinta ku :)
                Malam itu terdengar dering telefon genggamku, seorang pria yang belum lama ku kena. Kuberi singkatan TM (takut ada yang kenal). Saat itu aku telah kembali dari perantauan ku di tanah minang dengan berbekal gelar yang ku bawa dari kampus dulu. Percakapan ku pun dimuai, karena dia lebih tua dari ku, kupanggil dia bang TM dia seniorku saat kuliah dulu tidak lama aku kenal dengannya tiba-tiba dia mengutarakan perasaannya padaku tapi saat itu dia aku tolak dengan alasan aku tidak bisa, agak membinggungkan memang tapi memang hanya itu yang bisa aku katakan. Saat di telefon dia mengatakan sesuatu yang menggungkit tentang masa lalu. Katanya “sombong yah mentang-mentang udah balik ke Jakarta gak pernah sms abang pasti udah punya pacar disana”. Mendengar hal itu aku hanya bisa tersenyum.
                Setelah telefon di tutup sejenak aku berfikir , banyak pertanyaan yang terbersit “kenapa aku harus punya pacar?”, “memang pacaran itu apa?”, “fungsi dan tujuannya apa?” , “apa kalau tidak punya pacar namanya anak cupu atau gak gaul?”. Semasa sekolah aku memang orang yang sangat pemilih sampai akhirnya aku binggung lelaki seperti apa yang sebenarnya aku cari. Sampai akhirnya aku memutuskan untuk tidak usah pacaran, sempat beberapa kali prinsip itu memudar karena iri melihat teman-teman dekat yang pergi dengan cowoknya, diantar dijemput seperti layaknya seorang tukang ojek yang sudah langganan. Tapi aku tak ingin pacarku seperti tukang ojek yang setiap hari mengantarku kesana kemari, dan juga orang yang suka mebayarkan ini itu yang aku inginkan padahal dia sendiri belum bekerja, sungguh malang sebagai seorang pria.
                Kalau ingin jujur sampai saat ini belum sekali pun aku punya pacar, mungkin ini yang bisa aku banggakan dari diriku dizaman modern yang seperti ini entah berapa banyak orang yang berstatus jomlo sejati seperti ku. Kalau di kupas arti pacaran dalam versi hidupku. Pacaran hanyalah embel-embel agar lebih terikat atau hanya untuk ada yang memperhatikan kita. Bagiku itu pacaran hanya sebuah alasan semata, aku bersyukur diberikan orang-orang yang sangat perhatian dan menyayangiku, orang tua, keluarga besarku, teman-teman yang selalu mendukung ku itu semua sudah lebih dari cukup, aku sudah mendapatkan perhatian yang besar dari orang-orang sekitarku lalu apa lagi perhatian yang aku inginkan?. Umurku yang terbilang masih muda masih begitu banyak keinginan dan mimpi yang ingin aku capai kenapa aku harus repot dengan status pacaran?, jika sebagian orang beranggapan bahwa pacaran adalah salah satu cara kita mengenal seseorang yang kita suka lebih dekat bagiku itu bullshit. Tidak semua orang yang berpacaran itu menujukkan jati dirinya yang sesungguhnya.  Bukankah lebih baik berteman saja?, dari apa yang aku alami dan aku pelajari dari orang lain diselilingku pertemanan jauh lebih menyenangkan dari berpacaran untuk mengenal kepribadian seseorang, jika berteman mereka jauh lebih terbuka karena tidak ada beban didalamnya baik saat bulan cekak, sampai meminjam uang, bahkan masalah keluarga, teman bahkan pacar mereka, dan kita pun bebas berteman dengan siapa saja. Jadi kenapa harus pacaran? Aku tahu jatuh itu sakit dan itu tidak ingin terjadi denganku. Aku percaya dengan istilah “first love is never dies”.
                Sebenarnya aku tidak suka dengan orang yang terlalu banyak mengoleksi mantan pacar, orang yang seperti itu aku kategorikan dua golongan. Yang pertama orang yang memang niatnya hanya untuk main-main, dan yang kedua orang yang tidak pernah belajar dari kegagalan. Manusia itu unik bermacam-macam sifatnya  jadi untuk mencari yang sama itu sulit atau mungkin tidak ada, cinta itu bagiku saling melengkapi  bukanlah sebuah pengorbanan. Tidak ada manusia yang sempurna karena itulah manusia diberikan allah berpasang-pasangan untuk saling melengkapi satu sama lain. Manusia bukanlah sebuah barang yang bisa coba bila cocok di beli jika tidak diabaikan.
Aku hanya ingin pacaran sekali seumur hidup, karna aku percaya cinta pertama akan selalu dikenang dan itulah yang aku lakukan sekarang. Orang yang selalu aku ingat, aku perhatikan dan aku jaga. Sebagai manusia aku hanya bisa berharap bahwa aku juga ingin didekatkan dengan pria yang berprinsip sama denganku aku ingin menjadi wanita pertama dan terakhirnya nanti, kalau pun tidak aku telah ikhlas dengan siapa aku diberikan. Aku hanya bisa berharap, berdoa, dan memperbaiki diri agar aku layak di persunting dengan orang yang bisa aku banggakan, dan sebagai bonusnya akupun terhindar dari zina, aku percaya Allah maha adil mewakilkan diriku kepadanya itu yang aku lakukan untuk kisah cinta ku ini…
Share

Si nenek super

Tanggal 6 des 2011, 12.03 am. Malam ini aku belajar dari seorang nenek. Walau aku tidak tahu pasti berapa umurnya mungkin dia lebih tua dari umur ibuku, dengan postur tubuh yang terbilang seksi untuk usianya, hanya saja wajahnya yang kurang terawat terdapat banyak kerutan disana sini, walau dia tidak peduli dengan kerutan diwajahnya tapi dia peduli dengan penampilannya. Malam ini cukup mengagetkan pakaian pink dengan lengan tangtop dengan terusan pendek diatas tutut tampak terlihat jelas tali branya dengan angin malam yang mengelilinginya tak terbayang olehku bagaimana dinginnya seasana malam diluar, dari dalam kamar atas rumah aku lihat dia tepat diseberang gerbang, kami menjulukinya nenek okem. Ya  karena dia orang yang tomboi
Bukan sesuatu yang aneh, seperti hari-hari sebelumnya melihat si nenek bergelut dengan botol2 dan gelas plastic kesukaannya hehe. Walau sebagaian orang itu pekerjaan yang menjijikan  tapi berbeda untuk orang yang satu ini. Melihat botol dan gelas plastic berumpuk dihadapannya raut wajah kebahagian yang terpancar di wajahnya  seperti melihat setumpuk uang mengelilinginya, dengan  semangat, riang, senyum yang melebar yang ia berikan dari wajahnya  saat setiap orang yang ia kenal lewat didekatnya, dan ini yang paling aku suka darinya dia orang yang pekerja keras. Saat sebagian besar orang sedang menikmati tidur malamnya tapi malam ini ku lihat dia dengan antusiasnya merapihkan ratusan gelas dan botol plastiknya sifatnya yang periang dan mudah berbaur dengan orang lain yang membuatnya dikenal dengan banyak orang, dari yang kulihat lebih didominasi teman lelaki.
Malam ini dengan ditemani dengan dinginnya udara malam, sebatang rokok di mulut dan sebuah pisau yang digenggamnya untuk merobek tutup gelas plastic lalu ditumpuk menjadi tinggi menjulang dengan lihai tangannya bekerja seakan-akan pekerjaan yang telah lama ia geluti, tapi sepertinya ada yang kurang dari biasanya yaitu secangkir kopi yang kali ini tidak kulihat.  sedih memang melihatnya  saat usia yang terus bertambah tapi tak bersirat rasa lelah dari wajahnya yang seakan itulah pekerjaan yang dia sukai. Tak pantas rasanya jika aku meremehkan pekerjaannya,  yang ada rasa malu terbersit di hati ini mungkin jika dibandingkan keuntungan yang ia dapat jauh lebih besar dari usahaku sekarang. Karena yang ia lakukan adalah pekerjaan yang halal di mata Tuhan.


Share

Terus Bermimpi Terus Beraksi

Setiap orang di dunia ini pasti punya mimpi, mimpi alias dream atau sering disebut juga dengan keinginan/cita-cita. Walaupun ada sebagian kecil orang yang tidak memiliki keberanian untuk bermimpi, tapi dalam hatinya, mereka pasti memiliki banyak impian. Bagaimana dengan kamu? Jika kamu memiliki banyak mimpi, saya ucapkan selamat, kamu harus merasa senang karena kamu berarti masih normal,dan itu juga berarti kamu sudah punya modal awal untuk meraih keberhasilan. Karena mimpi adalah awal dari segala keberhasilan, semua pencapaian manusia yang menakjubkan yang pernah terjadi itu berawal dari mimpi.

Dulu orang bermimpi untuk bisa terbang, dan mimpi itu kemudian bisa menjadi kenyataan sekarang. Dulu orang bermimpi untuk bisa berbicara dengan orang lain yang jaraknya ribuan kilometer, sekarang hampir semua orang bisa melakuannya. Dulu orang bermimpi untuk membuat computer canggih yang dapat digenggam tangan, sekarang produk seperti itu sudah banyak beredar dipasaran.

Beranilah bermimpi

Mimpi adalah tujuan, dia menunjukan arah pada perjalanan kehidupan kita. Coba bayangkan kamu berjalan sedang kamu tidak tahu arah tujuanmu kemana? Tentunya setiap langkah yang telah kamu lakukan walaupun jaraknya jauh, itu semua akan percuma bukan? Ibarat debu yang tertiup angin, arahnya tergantung kemana angin bertiup, seperti itulah kehidupan tanpa mimpi, hanya tergantung pada nasib. Kadang kita merasa tidak layak untuk bermimpi, karena kita hanya fokus pada keterbatasan yang kita miliki, tapi coba renungkan bahwa banyak orang diluar sana yang bisa menggapai mimpi mereka walaupun keadaaan mereka lebih menyedihkan dari kita. Fokuslah pada apa yang kamu miliki, syukuri dan kemudian mulailah untuk berani bermimpi!

Kenali mimpimu baik-baik

Diantara mimpi-mimpimu coba sejenak renungkan mimpi mana yang benar-benar membuatmu tertarik dan ingin kamu capai, mana mimpi yang menurutmu akan membuatmu sangat puas dan bahagia ketika kamu mencapainya, dengarkan kata hatimu. Hubungkan mimpimu itu dengan kemampuan, minat dan bakat yang kamu miliki. Jika kamu memang memiliki banyak mimpi yang ingin kamu capai, pilih hanya satu mimpi dulu agar kamu fokus mengusahakannya. Bila perlu tuliskan mimpi-mimpi itu sesuai skala prioritas kamu, jangan lupa tuliskan pula langkah-langkah bagaiamana buat mencapainya.

Untuk lebih memperjelas mimpimu, gunakan metoda SMART (Management Review karya George T. Doran) yaitu :
1. Specific, spesifik atau terperinci.
2. Measurable, dapat diukur, misal memiliki uang 1 trilliun.
3. Actionable/Achievable, dapat dilakukan dan dapat dicapai.
4. Realistic, realistis, masuk akal.
5. Timeble, memiliki jangka waktu pencapaian.
 
Percaya dan yakinlah kamu bisa menggapai mimpimu

Sudah ketemu apa mimpi kamu yang benar-benar ingin kamu capai? Apakah mimpinya udah SMART? atau masih bingung bagaimana kamu tahu kalo mimpimu itu bisa diraih? Apapun mimpimu kamu harus yakin dan percaya kalo mimpi itu bisa kamu raih. Coba bayangkan, bagaimana bisa meraih apa yang kamu angan-angankan sementara kamu meragukannya. Bagaimana orang bisa percaya sama kamu sementara kamu tidak percaya pada diri kamu sendiri. Ketika ragu, pikiran bawah sadar akan meresponnya dengan berbagai alasan yang akan semakin membuat kamu ragu dan tidak percaya kalo kamu bisa. Pada akhirnya kamu tidak akan mengusahakan mimpimu itu. Tapi kalo yakin dan percaya, pikiran akan memperkuat keyakinan dan kepercayaan itu sehingga membuatnya mencari-cari cara bagaimana sih agar hal itu dapat dicapai?

Selanjutnya jangan cuma sekedar mimpi, kamu perlu aksi

Banyak orang bilang ingin ini ingin itu, tapi itu semua hanya keinginan di mulut saja. Jika melalui hidup tanpa mimpi diibaratkan seperti berjalan tanpa tujuan, maka mimpi tanpa aksi itu seperti memiliki tujuan tapi tanpa pernah kita beranjak berjalan kesana, maka kitapun tak kan pernah sampai. Mimpi dan aksi, keduanya sama-sama penting dan tak bisa dipisahkan, Mimpi itu indah, apalagi jika mimpi itu kita jadikan sebagai kenyataan. Maka kalau kamu berani bermimpi, kamu harus siap aksi untuk membuat mimpimu itu menjadi nyata.

Nikmati Perjalanannya

Life is about doing the process, not the result,disaat proses mencapai mimpi inilah kamu akan dihadapkan pada banyak tantangan, kamu harus sadar bahwa didepan, jalan tidak selamanya datar, ada saat-saat dimana kamu harus mendaki tanjakan curam, terjal dan penuh dengan batu kerikil. Tapi tak perlu khwatir sahabat, justru disaat itulah kamu akan menemukan banyak hal yang luar biasa, kamu akan mendapatkan banyak pelajaran dan pengalaman yang akan membuat kamu semakin layak untuk menggapai mimpimu. Disaat kamu berfikir untuk menyerah, coba bayangkan lagi begitu luar biasanya mimpimu, pikirkan juga tentang sudah seberapa jauh jalan yang kamu tempuh, mungkin tinggal beberapa langkah lagi mimpi itu akan kamu capai. Dan ketika kamu berhasil melewati perjalanan itu, nikmatilah indahnya mimpimu yang menjadi kenyataan itu.

Keep dreaming, keep action.

Banyak yang bilang “stop dreaming, start action”, stop bermimpi, mulailah beraksi. Walaupun mungkin maksudnya baik tapi saya kurang setuju. Apakah setelah orang dulu bisa terbang menggunakan pesawat, lalu mereka berhenti bermimpi? Tidak, mereka terus bermimpi, bermimpi untuk tidak sekedar bisa terbang saja, mereka bermimpi untuk bisa terbang secepat mungkin, bermimpi untuk bisa terbang dengan banyak orang, bermimpi untuk bisa terbang ke angkasa, bermimpi untuk bisa terbang ke planet lain, bahkan sampai sekarang mereka masih terus bermimpi. Ketika kamu telah berhasil mencapai satu mimpi, jangan berhenti bermimpi! Mulailah lagi dengan mimpimu yang baru. Dengan mimpi hidup yang kamu jalani akan lebih berarti, dengan aksi mimpi indah itu akan kamu raih.    


sumber : kaskus.us 

Share

Llke a Stupid Girl

Udah lama yach gak buka blog, ternyata masih seperti yang dulu... masih sepi ckckck ^_^
7 agustus 2011... udah hari ke tujuh puasa di bulan Ramadhan. Senang, sedih, binggung, galau dll yang terjadi sebelum ramadan tapi sekarang seperti dapat limpahan rahmat yang luar biasa yang saya dapat sampai sekarang ini,
senangnya... my b'day bertepatan hari pertama bulan puasa waaahhh, gak tau apa artinya atau memang hanya kebetulan belaka, tapi saya senang n__n.. mudah-mudahan ramadan berikutnya hari raya idul fitrinya adalah hari ulang tahun saya... aminn....hehehe
dan ramadan tahun ini insya allah kami bisa sholat eid bareng, klo di inget-inget ini kali pertama kami berenam bisa kumpul semua... alhamdulillah semoga hingga saat itu tiba kami masih di beri kesempatan untuk merasakan kebahagian oleh Nya...
sedihnya... saya seperti kehilang seseorang dalam hidup saya, seorang yang udah saya anggap sahabat walau kita belum terlalu lama kenal, kebaikannya, kata-katanya yang kadang suka blak-blakan walau bikin sakit hati, sifatnya yang buat saya binggung kadang perhatian tapi kadang cuek, walau seperti itu, saya tau dia orang yang penyayang hanya tidak pandai mengekspresikannya.
sampai saat ini ada perasaan bersalah yang saya pendam darinya, saya akui karena keegoisan inilah yang membuat hubungan kita makin renggang,
disini saya tulus dari dalam hati ingin minta maaf yang sebesar-besarnya. Maaf... karena saya bukan wanita yang pengertian, Maaf... karena harga diri ini terlalu tinggi hingga sulit mengatakan apa yang sebenarnya yang ada dalam hati ini, Maaf... kalau saya tidak bisa membalas perasaannya karena prinsip yang selama ini saya pegang dan saya harap dia bisa mengerti, Maaf... karena sudah lama menyakiti hatinya. Tidak ada maksud untuk menyakitinya, saya hanya binggung harus bagaimana hanya kata maaf yang saat ini bisa saya ucapkan untuknya.


Saya percaya akan kekuatan Allah SWT, tak ada yang tak mungkin baginya, mungkin ini yang terbaik untuk kita, hanya tuhan yang tau story dibalik ini semua saya hanya bisa berdoa semoga kita menjadi pribadi yang lebih baik nantinya... Amin...

Diakhir kata tidak lupa saya ingin mengucapkan selamat menjalankan ibadah puasa bagi umat islam yang menjalankannya semoga ramadan tahun ini lebih baik dari tahun yang sebelumnya... 

Share

Saat Kegagalan Terus Menerpa

Banyak yang mengatakan bahwa kegagalan adalah keberhasilan yang tertunda. Masalahnya bagaimana jika Anda mendapatkan kegagalan terus-menerus? Sudah mencoba berkali-kali namun tetap tidak berhasil juga. Apakah ada yang salah atau sudah ditakdirkan menjadi orang gagal?





Jika Anda menganggap bahwa Anda sudah ditakdirkan menjadi orang yang gagal, artinya Anda sok tahu. Kita tidak tahu apa yang akan terjadi esok, hanya Allah Yang Maha Mengetahui, kenapa kita mendahului-Nya?

Jika Anda mengatakan ada yang salah… maka jawaban Anda benar. Memang ada yang salah.

Apa kesalahan itu dan siapa yang salah?

Kegagalan Datang Karena Anda Kurang Mencoba

Anda gagal, jika Anda berhenti. Anda kurang mencoba. Anda bisa mengatakan sudah mencoba 100 kali, namun bisa jadi perlu 1.000 kali untuk berhasil. Mungkin Anda sudah berusaha selama 1 tahun, bisa jadi Anda harus menunggu 2 tahun agar bisa berhasil.

Thomas Alpha Edison melakukan 10.000 kali percobaan dalam menemukan bola lampu. Jika dia mengeluh dan berhenti mencoba setelah dia mencoba 100 kali, mungkin orang lain yang akan menjadi penemu. Seorang ahli photografi, harus memotret puluhan bahkan ratusan kali untuk menemukan hasil jepretan yang terbaik. Semuanya perlu percobaan, berulang kali, sampai Anda berhasil.

Banyak orang yang membangun bisnis, bertahun-tahun mengalami kerugian, dan dia mendapatkan untung pada tahun ke-3 atau lebih. Banyak kisah seperti ini, jika saya menuliskannya akan menjadi sebuah buku tersendiri. Intinya ialah, sering kali untuk meraih keberhasilan, memerlukan waktu yang panjang.

Jika Anda berhenti, artinya Anda memilih gagal. Atau kegagalan datang jika Anda berhenti mencoba.

Kegagalan Untuk Mereka Yang Tidak Sabar

Karena keberhasilan adalah perjalanan panjang, yang memerlukan percobaan berkali-kali, bahkan ribuan kali. Yang perlu perjalanan waktu yang panjang, maka untuk sukses kita perlu kesabaran. Sukses hanya untuk mereka yang teguh pada jalan yang benar. Mereka terus melakukan hal yang benar, tidak pernah menyerah dan tidak pernah berhenti.

Hal ini disebabkan karena masih banyak yang berharap bahwa sukses itu instan. Saat keberhasilan tidak juga diraih maka mereka berhenti dan memutuskan untuk gagal. Memutuskan berhenti sama dengan memutuskan gagal.

Bisa saja sukses itu ada 3 langkah lagi dari tempat Anda berdiri saat ini. Saat ada keinginan untuk berhenti, ingatkanlah diri Anda: “mungkin tinggal 3 langkah lagi”.

Kegagalan Untuk Mereka Yang Kurang Ilmu

Anda tidak akan pernah berhasil, meski Anda sudah mencoba berkali-kali, jika caranya salah. Jika Anda tidak mengambil hikmah dari kegagalan masa lalu. Jika Anda tidak mengambil pelajaran dari keberhasilan orang lain. Jika Anda tidak mau belajar dari berbagai sumber. Yang Anda ketahui hanya cara yang salah. Jika Anda tidak mengubahnya, Anda tidak akan pernah berhasil.

Thomas Alpha Edison, melakukan 10.000 kali percobaan, dengan cara yang berbeda. Bukan dengan cara yang sama. Perbedaan itu bisa dari apa yang Anda lakukan atau cara Anda melakukannya. Dan, Anda akan mengetahui cara-cara lain jika Anda cukup ilmu. Belajarlah!

Perluas Horizon Anda

Kegagalan juga sering terjadi pada orang yang sempit horizonnya atau wawasannya. Dia yang membatasi diri, baik membatasi cara mencapai tujuan atau membatasi tujuannya.

Sebagai contoh, ada yang mengatakan dia telah gagal karena sudah tiga kali mencoba masuk ke perguruan tinggi negeri (PTN). Tidak ada lagi kesempatan, katanya.

Iya, dia memang gagal masuk PTN, tetapi hidup dia belum gagal. Masih banyak peluang berhasil meski tanpa gelas dari PTN. Banyak orang yang berhasil, meski dia lulusan PTS, bahkan SMA, SMP, SD, bahkan tidak sekolah sekali pun. Jadi, jangan persempit keberhasilan hanya dengan mendefinisikannya dengan masuk PTN.

Tetaplah mencoba, bersabar, belajar, dan perluas wawasan Anda serta jangan lupa BERDOA juga. Mudah-mudahan kegagalan tidak terus menerpa Anda.

sumber : kaskus.us
 


Share

Jalan Seorang Gadis Menjajakan Keperawanannya

Wanita itu berjalan agak ragu memasuki hotel berbintang lima . Sang petugas satpam yang berdiri di samping pintu hotel menangkap kecurigaan pada wanita itu. Tapi dia hanya memandang saja dengan awas ke arah langkah wanita itu yang kemudian mengambil tempat duduk di lounge yang agak di pojok.
Petugas satpam itu memperhatikan sekian lama, ada sesuatu yang harus dicurigainya terhadap wanita itu. Karena dua kali waiter mendatanginya tapi, wanita itu hanya menggelengkan kepala. Mejanya masih kosong. Tak ada yang dipesan. Lantas untuk apa wanita itu duduk seorang diri. Adakah seseorang yang sedang ditunggunya.
Petugas satpam itu mulai berpikir bahwa wanita itu bukanlah tipe wanita nakal yang biasa mencari mangsa di hotel ini. Usianya nampak belum terlalu dewasa. Tapi tak bisa dibilang anak-anak. Sekitar usia remaja yang tengah beranjak dewasa. Setelah sekian lama, akhirnya memaksa petugas satpam itu untuk mendekati meja wanita itu dan bertanya:
” Maaf, nona … Apakah anda sedang menunggu seseorang? ”
” Tidak! ” Jawab wanita itu sambil mengalihkan wajahnya ke tempat lain.
” Lantas untuk apa anda duduk di sini?”
” Apakah tidak boleh? ” Wanita itu mulai memandang ke arah sang petugas satpam..
” Maaf, Nona. Ini tempat berkelas dan hanya diperuntukan bagi orang yang ingin menikmati layanan kami.”
” Maksud, bapak? ”
” Anda harus memesan sesuatu untuk bisa duduk disini ”
” Nanti saya akan pesan setelah saya ada uang. Tapi sekarang, izinkanlah saya duduk di sini untuk sesuatu yang akan saya jual ” Kata wanita itu dengan suara lambat.
” Jual? Apakah anda menjual sesuatu di sini? ”
Petugas satpam itu memperhatikan wanita itu. Tak nampak ada barang yang akan dijual. Mungkin wanita ini adalah pramuniaga yang hanya membawa brosur.
” Ok, lah. Apapun yang akan anda jual, ini bukanlah tempat untuk berjualan. Mohon mengerti. ”
” Saya ingin menjual diri saya, ” Kata wanita itu dengan tegas sambil menatap dalam-dalam kearah petugas satpam itu.
Petugas satpam itu terkesima sambil melihat ke kiri dan ke kanan.
” Mari ikut saya, ” Kata petugas satpam itu memberikan isyarat dengan tangannya.
Wanita itu menangkap sesuatu tindakan kooperativ karena ada secuil senyum di wajah petugas satpam itu. Tanpa ragu wanita itu melangkah mengikuti petugas satpam itu.
Di koridor hotel itu terdapat kursi yang hanya untuk satu orang. Di sebelahnya ada telepon antar ruangan yang tersedia khusus bagi pengunjung yang ingin menghubungi penghuni kamar di hotel ini. Di tempat inilah deal berlangsung.
” Apakah anda serius? ”
” Saya serius ” Jawab wanita itu tegas.
” Berapa tarif yang anda minta? ”
” Setinggi-tingginya. .’ ‘
” Mengapa?” Petugas satpam itu terkejut sambil menatap wanita itu.
” Saya masih perawan ”
” Perawan? ” Sekarang petugas satpam itu benar-benar terperanjat. Tapi wajahnya berseri. Peluang emas untuk mendapatkan rezeki berlebih hari ini..
Pikirnya
” Bagaimana saya tahu anda masih perawan?”
” Gampang sekali. Semua pria dewasa tahu membedakan mana perawan dan mana bukan.. Ya kan …”
” Kalau tidak terbukti? ”
” Tidak usah bayar …”
” Baiklah …” Petugas satpam itu menghela napas. Kemudian melirik ke kiri dan ke kanan.
” Saya akan membantu mendapatkan pria kaya yang ingin membeli keperawanan anda. ”
” Cobalah. ”
” Berapa tarif yang diminta? ”
” Setinggi-tingginya. ”
” Berapa? ”
” Setinggi-tingginya. Saya tidak tahu berapa? ”
” Baiklah. Saya akan tawarkan kepada tamu hotel ini. Tunggu sebentar ya. ”
Petugas satpam itu berlalu dari hadapan wanita itu.
Tak berapa lama kemudian, petugas satpam itu datang lagi dengan wajah cerah.
” Saya sudah dapatkan seorang penawar. Dia minta Rp. 5 juta. Bagaimana? ”
” Tidak adakah yang lebih tinggi? ”
” Ini termasuk yang tertinggi, ” Petugas satpam itu mencoba meyakinkan.
” Saya ingin yang lebih tinggi…”
” Baiklah. Tunggu disini …” Petugas satpam itu berlalu.
Tak berapa lama petugas satpam itu datang lagi dengan wajah lebih berseri.
” Saya dapatkan harga yang lebih tinggi. Rp. 6 juta rupiah. Bagaimana? ”
” Tidak adakah yang lebih tinggi? ”
” Nona, ini harga sangat pantas untuk anda. Cobalah bayangkan, bila anda diperkosa oleh pria, anda tidak akan mendapatkan apa apa. Atau andai perawan anda diambil oleh pacar anda, andapun tidak akan mendapatkan apa apa, kecuali janji. Dengan uang Rp. 6 juta anda akan menikmati layanan hotel berbintang untuk semalam dan keesokan paginya anda bisa melupakan semuanya dengan membawa uang banyak. Dan lagi, anda juga telah berbuat baik terhadap
saya. Karena saya akan mendapatkan komisi dari transaksi ini dari tamu hotel. Adilkan. Kita sama-sama butuh … ”
” Saya ingin tawaran tertinggi … ” Jawab wanita itu, tanpa peduli dengan celoteh petugas satpam itu.
Petugas satpam itu terdiam. Namun tidak kehilangan semangat.
” Baiklah, saya akan carikan tamu lainnya. Tapi sebaiknya anda ikut saya. Tolong kancing baju anda disingkapkan sedikit.
Agar ada sesuatu yang memancing mata orang untuk membeli. ” Kata petugas satpam itu dengan agak kesal.
Wanita itu tak peduli dengan saran petugas satpam itu tapi tetap mengikuti langkah petugas satpam itu memasuki lift.
Pintu kamar hotel itu terbuka. Dari dalam nampak pria bermata sipit agak berumur tersenyum menatap mereka berdua.
” Ini yang saya maksud, tuan. Apakah tuan berminat? ” Kata petugas satpam itu dengan sopan.
Pria bermata sipit itu menatap dengan seksama ke sekujur tubuh wanita itu …
” Berapa? ” Tanya pria itu kepada Wanita itu.
” Setinggi-tingginya ” Jawab wanita itu dengan tegas.
” Berapa harga tertinggi yang sudah ditawar orang? ” Kata pria itu kepada sang petugas satpam.
” Rp.. 6 juta, tuan ”
” Kalau begitu saya berani dengan harga Rp. 7 juta untuk semalam. ”
Wanita itu terdiam.
Petugas satpam itu memandang ke arah wanita itu dan berharap ada jawaban bagus dari wanita itu.
” Bagaimana? ” tanya pria itu.
”Saya ingin lebih tinggi lagi …” Kata wanita itu.
Petugas satpam itu tersenyum kecut.
” Bawa pergi wanita ini. ” Kata pria itu kepada petugas satpam sambil menutup pintu kamar dengan keras.
” Nona, anda telah membuat saya kesal. Apakah anda benar benar ingin menjual? ”
” Tentu! ”
” Kalau begitu mengapa anda menolak harga tertinggi itu … ”
” Saya minta yang lebih tinggi lagi …”
Petugas satpam itu menghela napas panjang. Seakan menahan emosi. Dia pun tak ingin kesempatan ini hilang.
Dicobanya untuk tetap membuat wanita itu merasa nyaman bersamanya.
” Kalau begitu, kamu tunggu di tempat tadi saja, ya. Saya akan mencoba mencari penawar yang lainnya. ”
Di lobi hotel, petugas satpam itu berusaha memandang satu per satu pria yang ada. Berusaha mencari langganan yang biasa memesan wanita melaluinya. Sudah sekian lama, tak ada yang nampak dikenalnya. Namun, tak begitu jauh dari hadapannya ada seorang pria yang sedang berbicara lewat telepon genggamnya.
” Bukankah kemarin saya sudah kasih kamu uang 25 juta Rupiah.
Apakah itu tidak cukup? ” Terdengar suara pria itu berbicara.
Wajah pria itu nampak masam seketika
” Datanglah kemari. Saya tunggu. Saya kangen kamu.
Kan sudah seminggu lebih kita engga ketemu, ya sayang?! ”
Kini petugas satpam itu tahu, bahwa pria itu sedang berbicara dengan wanita.
Kemudian, dilihatnya, pria itu menutup teleponnya. Ada kekesalan di wajah pria itu.
Dengan tenang, petugas satpam itu berkata kepada Pria itu: ” Pak, apakah anda butuh wanita … Huh ”
Pria itu menatap sekilas kearah petugas satpam dan kemudian memalingkan wajahnya.
” Ada wanita yang duduk disana, ” Petugas satpam itu menujuk kearah wanita tadi.
Petugas satpam itu tak kehilangan akal untuk memanfaatkan peluang ini.
“Dia masih perawan..”
Pria itu mendekati petugas satpam itu.
Wajah mereka hanya berjarak setengah meter. ” Benarkah itu? ”
” Benar, pak. ”
” Kalau begitu kenalkan saya dengan wanita itu … ”
” Dengan senang hati. Tapi, pak …Wanita itu minta harga setinggi tingginya.”
” Saya tidak peduli … ” Pria itu menjawab dengan tegas.
Pria itu menyalami hangat wanita itu.
” Bapak ini siap membayar berapapun yang kamu minta. Nah, sekarang seriuslah ….” Kata petugas satpam itu dengan nada kesal.
” Mari kita bicara di kamar saja.” Kata pria itu sambil menyisipkan uang kepada petugas satpam itu.
Wanita itu mengikuti pria itu menuju kamarnya.
Di dalam kamar …
” Beritahu berapa harga yang kamu minta? ”
” Seharga untuk kesembuhan ibu saya dari penyakit ”
” Maksud kamu? ”
” Saya ingin menjual satu satunya harta dan kehormatan saya untuk kesembuhan ibu saya. Itulah cara saya berterima kasih …. ”
” Hanya itu …”
” Ya …! ”
Pria itu memperhatikan wajah wanita itu. Nampak terlalu muda untuk menjual kehormatannya. Wanita ini tidak menjual cintanya. Tidak pula menjual penderitaannya. Tidak! Dia hanya ingin tampil sebagai petarung gagah berani di tengah kehidupan sosial yang tak lagi gratis. Pria ini sadar, bahwa di hadapannya ada sesuatu kehormatan yang tak ternilai. Melebihi dari kehormatan sebuah perawan bagi wanita. Yaitu keteguhan untuk sebuah pengorbanan tanpa ada rasa sesal. Wanta ini tidak melawan gelombang laut melainkan ikut kemana gelombang membawa dia pergi. Ada kepasrahan diatas keyakinan tak tertandingi. Bahwa kehormatan akan selalu bernilai dan dibeli oleh orang terhormat pula dengan cara-cara terhormat.
” Siapa nama kamu? ”
” Itu tidak penting. Sebutkanlah harga yang bisa bapak bayar … ” Kata wanita itu
” Saya tak bisa menyebutkan harganya. Karena kamu bukanlah sesuatu yang pantas ditawar. ”
”Kalau begitu, tidak ada kesepakatan! ”
” Ada ! ” Kata pria itu seketika.
” Sebutkan! ”
” Saya membayar keberanianmu. Itulah yang dapat saya beli dari kamu. Terimalah uang ini. Jumlahnya lebih dari cukup untuk membawa ibumu ke rumah sakit.
Dan sekarang pulanglah … ” Kata pria itu sambil menyerahkan uang dari dalam tas kerjanya.
” Saya tidak mengerti …”
” Selama ini saya selalu memanjakan istri simpanan saya. Dia menikmati semua pemberian saya tapi dia tak pernah berterima kasih. Selalu memeras. Sekali saya memberi maka selamanya dia selalu meminta. Tapi hari ini, saya bisa membeli rasa terima kasih dari seorang wanita yang gagah berani untuk berkorban bagi orang tuanya. Ini suatu kehormatan yang tak ada nilainya bila saya bisa membayar …”
” Dan, apakah bapak ikhlas…? ”
” Apakah uang itu kurang? ”
” Lebih dari cukup, pak … ”
” Sebelum kamu pergi, boleh saya bertanya satu hal? ”
” Silahkan …”
” Mengapa kamu begitu beraninya … ”
” Siapa bilang saya berani. Saya takut pak …
Tapi lebih dari seminggu saya berupaya mendapatkan cara untuk membawa ibu saya ke rumah sakit dan semuanya gagal.
Ketika saya mengambil keputusan untuk menjual kehormatan saya maka itu bukanlah karena dorongan nafsu.
Bukan pula pertimbangan akal saya yang `bodoh` … Saya hanya bersikap dan berbuat untuk sebuah keyakinan … ”
” Keyakinan apa? ”
Jika kita ikhlas berkorban untuk ibu atau siapa saja, maka Tuhan lah yang akan menjaga kehormatan kita … ” Wanita itu kemudian melangkah keluar kamar.
Sebelum sampai di pintu wanita itu berkata:
” Lantas apa yang bapak dapat dari membeli ini … ”
” Kesadaran… ”
.. . .
Di sebuah rumah di pemukiman kumuh. Seorang ibu yang sedang terbaring sakit dikejutkan oleh dekapan hangat anaknya.
” Kamu sudah pulang, nak ”
” Ya, bu … ”
” Kemana saja kamu, nak … Huh”
” Menjual sesuatu, bu … ”
” Apa yang kamu jual?” Ibu itu menampakkan wajah keheranan. Tapi wanita muda itu hanya tersenyum …
Hidup sebagai yatim lagi miskin terlalu sia-sia untuk diratapi di tengah kehidupan yang serba pongah ini. Di tengah situasi yang tak ada lagi yang
gratis. Semua orang berdagang. Membeli dan menjual adalah keseharian yang tak bisa dielakan. Tapi Tuhan selalu memberi tanpa pamrih, tanpa perhitungan
….
” Kini saatnya ibu untuk berobat … ”
Digendongnya ibunya dari pembaringan, sambil berkata: ” Tuhan telah membeli yang saya jual… ”.
Taksi yang tadi ditumpanginya dari hotel masih setia menunggu di depan rumahnya. Dimasukannya ibunya ke dalam taksi dengan hati-hati dan berkata
kepada supir taksi: ” Antar kami kerumah sakit …”
Share